Notes

Skizofrenia~
Skizofrenia adalah penyakit gangguan mental yg ditandai dgn halusinasi atau paranoid.
perubahan perilaki dan pola tidur merupakan ciri ciri awal Skizofrenia dan penyakit ini biasanya berkembang saat Remaja.
Gejala skizofrenia dibagi dalam dua kategori, yaitu gejala negatif dan positif.
untuk gejala negatif biasanya sudah muncul beberapa tahun sebelum penderitanya mengalami episode akut pertama dari kondisi tersebut.Dan gejala negatif berupa:
-enggan untuk bersosialisasi & tdk nyaman berada dekat dgn orang lain sehingga memilih untuk berdiam di rumah.
-Kehilangan konsentrasi.
-Pola tidur yang berubah.
-Kehilangan minat dan motivasi baik dalam menjalin hubungan dengan orang lain maupun dalam hidup secara keseluruhan.
Ketika mengalami Gejala ini mereka akan terlihat apatis dan datar secara emosi.Mereka juga menjadi tidak peduli terhadap penampilan dan kebersihan diri mereka serta semakin menarik diri dari sosial. Sehingga gejala ini merupakan pemicu rusaknya hubungan penderita dengan keluarganya atau pun dengan teman-temannya.
Dan gejala positifnya adalah
-Halusinasi. Terjadi pada saat panca indera seseorang terangsang oleh sesuatu yang sebenarnya tidak ada. Fenomena halusinasi terasa sangat nyata bagi si penderita.
-Delusi. Yaitu kepercayaan kuat yang tidak didasari logika atau kenyataan yang sebenarnya.
-Pikiran kacau dan perubahan perilaku. Penderita sulit berkonsentrasi dan pikirannya seperti melayang-layang tidak tentu arah sehingga kata-kata mereka menjadi membingungkan. Penderita juga bisa merasa kehilangan kendali atas pikirannya sendiri Perilaku penderita skizofrenia juga menjadi tidak terduga dan bahkan di luar norma. Misalnya, mereka menjadi sangat gelisah atau mulai berteriak dan memaki tanpa alasan.
para ahli menyimpulkan bahwa penyakit ini bisa terjadi karena lingkungan & keluarga,Dan penyebabnya belum diketahui. ada pula penyabab lainnya kelainan yang terjadi pada zat-zat kimia otak, seperti asam glutamat dan dopamin.Stres atau trauma diduga menjadi salah satu pemicu utama skizofrenia.
Biasanya pengobatan skizofrenia berlangsung dalam jangka waktu yang lama, meski gejalanya sudah mereda, gejala skizofrenia masih dapat kambuh pada sewaktu-waktu.Skizofrenia ditangani dengan kombinasi obat-obatan dan terapi (pengobatan psikologis). Selama periode gejala akut, rawat inap di rumah sakit jiwa mungkin diperlukan untuk menjamin nutrisi, kebersihan, dan istirahat penderita, serta menjamin keamanan diri penderita dan orang-orang di sekitarnya. Kalau metode penyembuhan dengan obat2an biasanya dokter memberi antipsikotik. Obat ini memengaruhi kinerja dopamin dan serotonin pada otak. Obat ini mampu mencegah, menurunkan, bahkan menghilangkan halusinasi, delusi, agitasi, serta kecemasan yang dialami penderita skizofrenia. Dan biasanya kalau yg memakai obat perilakunya tidak seagresif penderita lainnya yang tidak menggunakan obat ini. Menurut penelitian, mereka yang menggunakan antipsikotik juga jarang mengalami kumat setelah kondisinya membaik.Anti psikotik bisa digunakan dalam dua cara, yaitu diminum atau disuntikkan.Bagi penderita skizofrenia yang telah melewati masa akut, pemberian antipsikotik harus tetap diberikan sebagai langkah pencegahan.Ada dua kategori obat-obatan antipsikotik, ada generasi lama dan generasi baru.

-antipsikotik generasi lama:
fluphenazine, perphenazine
chlorpromazine
 dan haloperidol)
- generasi baru 
clozapine
ziprasidone
quetiapine
olanzapine
risperidone
Aripiprazole
dan paliperidone
Disarankan untuk menggunakan generasi baru karena akan mengurangi efek samping dari antipsikopatik itu sendiri.Efek samping untuk generasi lama adalah
otot terasa berkedut, badan gemetar, dan kejang otot. Sedangkan efek samping yang ada pada kedua jenis antipsikotik adalah peningkatan berat badan, sembelit, mengantuk, pandangan kabur, mulut kering, dan berkurangnya "gairah seks."
Dan ada Penanganan psikologis, seperti :

□terapi individual. Pada terapi ini penderita diajarkan cara mengatasi stres dan mengendalikan skizofrenia melalui identifikasi tanda-tanda kambuh secara dini.
□Terapi kemampuan bersosialisasi. Dalam hal ini penderita diajarkan bagaimana meningkatkan komunikasi dan interaksi dengan orang lain.
□penyuluhan yang diperuntukkan bagi keluarga penderita.