Notes

"BIRTHDAY GIFT"
Rated : M (aMan)

Dedicated to : my beloved Alec, happy birthday daddy>~<

Maafkan atas ketypoan, ini ff buru-buru /iya

------------------------------------------------

SVA, 10 November
23:00 CT

Malam itu suasana Ginger Bread room tidak terlalu ramai. Leen biasa sendiri di room jika sedang malas kelas, maklum saja sebentar lagi dia lulus.

Namun, malam ini Leen ditemani oleh kekasihnya untuk makan malam. Keduanya makan room Leen dengan suasana yang tenang, entah mengapa bisa begitu. Padahal sebelumnya mereka sedang saling bercerita dan tertawa-tawa.

"Hey Leen," Alec akhirnya bersuara, memutus keheningan diantara mereka.

Leen hanya menaikkan satu alis, mulutnya masih dipenuhi makanan sehingga ia malas menjawab panggilan Alec.

Alec menatap Leen kemudian meletakkan sendoknya di atas piring. Kebetulan, suapan tadi adalah suapan terakhirnya.

"Apa kau tidak ingat besok hari apa?" tanya Alec.

Wajah gadis dihadapannya tampak bingung, kerutan tampak jelas di keningnya. Dan Leen akhirnya menjawab dengan, "Besok? Hari jum'at tentu saja, apa di ruanganmu tidak ada kalender?"

Alec menepuk dahi mendengar jawaban innocent Leen. Ia menghela nafas, "Bukan itu maksudnya."

"Lalu?"

Merasa kecewa dan tidak ada gunanya lagi bertanya, Alec berdiri dari duduknya. Membiarkan Leen semakin menampakkan wajah bingung.

"Mau kemana?" tanya Leen.

"Kembali ke room, aku kan hanya ingin numpang makan disini. Lagipula ini sudah larut, tidurlah."

Leen hendak protes dan menahan Alec, namun lelaki bermarga Kim itu tampaknya sudah jengah duluan.

Setelah Alec pergi, Leen hanya terkekeh kecil. Dia tentu tidak lupa ada apa dengan besok. Leen ingin membuat kejutan untuk Alec.

- skip -

Montana, 10 November
23:45 CT

Alec baru saja selesai mandi, ia merasa agak kecewa karena Leen lupa dengan keistimewaan hari esok. Hari dimana Alec akhirnya bisa melihat dan mengenal dunia. Hari kelahirannya.

Namun, Alec terkejut saat melihat Leen sudah duduk di atas tempat tidur roomnya. Gadis itu memegang sesuatu ditangannya yang jelas-jelas berbentuk kado.

"Leen?" Alec tidak berpindah dari tempatnya berdiri.

Leen tersenyum lalu menghampiri Alec yang masih tidak dapat memahami situasi. Si gadis hanya menahan tawa dan mencium pipi sang lelaki. Ia membisikan sebuah kalimat, "Selamat ulang tahun, daddy~"

Alec menahan nafas, mendadak gugup dengan bisikan Leen ditelinganya. Ia menggelengkan kepala lalu melirik kado yang berada di tangan Leen.

"Itu untukku?" tanya Alec.

Leen mengangguk lalu menyerahkannya. Alec membuka kado tersebut dengan tergesa, penasaran dengan apa yang akan Leen berikan untuknya.

'Shit!' Alec mengumpat dalam hati saat menemukan satu set lingerie di dalam kotak tersebut dan juga... kondom.

"Leen... ini-" Alec kehilangan kata-kata. Ia menelan liur dengan susah payah, dengan nista otaknya mulai membayangkan hal-hal jorok.

Leen hanya menyeringai. Ia memeluk leher Alec dan memainkan jarinya di dada lelaki itu sambil bertanya dengan nada yang dibuat-buat, "Nah, daddy tidak mau memakaikan itu untukku?"

"Shit, my naughty baby," Alec mulai terbawa suasana. "Daripada memakai ini, bukannya lebih baik tidak usah berpakaian saja?"

Mata Leen melirik jam dinding yang menunjukan pukul 00:00, "Semua keputusan malam ini ada ditanganmu, daddy."

Alec menyeringai, "Nah, aku harap kau tidak menyesal dengan ucapanmu."

*sensor* *sensor* *sensor*

END.

------------------------------------------------

/kabur😳😳😳