Notes

✨ SDG's Desa ✨

> 17 + 1 Poin SDG's Desa
1. Tanpa Kemiskinan
Salah satu targetnya adalah untuk menghapus kemiskinan ekstrim, yaitu penduduk dengan daya beli kurang dari Rp 7.80/hari.
2. Mengakhiri Kelaparan
Menggandakan produktivitas agrikultur dan ketahanan pangan adalah agenda utama PBB dalam rangka mengakhiri kelaparan dan memperbaiki nutrisi masyarakat.
3. Kehidupan Sehat dan Sejahtera
Tahun 2030, PBB menargetkan seluruh masyarakat mampu memiliki akses terhadap layanan kesehatan.
4. Pendidikan yang Berkualitas
Memastikan semua manusia bisa mendapatkan akses pendidikan yang berkualitas dan merata di seluruh dunia.
5. Kesetaraan Gender
Program ini berusaha mencegah diskriminasi terhadap gender tertentu dan memastikan semua gender mendapatkan kesempatan yang sama tanpa mengalami diskriminasi.
6. Air Bersih dan Sanitasi Layak
Pada tahun 2030, PBB menargetkan seluruh manusia untuk memiliki akses air minum yang aman dan terjangkau serta mendapatkan lingkungan yang bersih dan sehat.
7. Energi Bersih dan Terjangkau
Di beberapa tempat, masyarakat masih terisolasi dan belum memiliki listrik sehingga kehidupan mereka sangat terbatas. Oleh karena itu, PBB mencoba untuk memastikan setiap untuk mendapatkan energi yang bersih serta terjangkau
8. Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi
Meningkatkan pertumbuhan ekonomi di seluruh negara sehingga bisa menjamin setiap orang mendapatkan pekerjaan yang layak.
9. Industri, Inovasi, dan Infrastruktur
Mendukung industrialisasi yang inklusif, serta membantu perkembangan inovasi untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat dunia.
10. Mengurangi Ketimpangan
Mengurangi ketimpangan kehidupan di negara maju dan negara berkembang yang tertuang dalam tujuan SDGs ke-10, yaitu reduce inequality.
11. Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan
PBB menargetkan pada tahun 2030, masyarakat bisa memiliki akses terhadap perumahan, transportasi, dan pelayanan dasar yang layak serta terjangkau.
12. Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab
Tujuan ini memastikan pola konsumsi dan produksi yang dilakukan menggunakan cara-cara yang berkelanjutan.
13. Penanganan Perubahan Iklim
Perubahan iklim adalah masalah yang serius dan bisa menimbulkan berbagai permasalahan seperti bencana untuk mencegah hal-hal buruk terjadi dalam tujuan ke-13, yaitu climate action.
14. Ekosistem Laut
Menjaga ekosistem laut atau life below water adalah upaya untuk melestarikan kehidupan makhluk-makhluk yang tinggal di laut. Tindakan seperti perburuan ilegal dan pencemaran laut terus dikurangi untuk menjaga kehidupan di laut.
15. Ekosistem Darat
Ekosistem Darat atau life on land adalah tujuan ke-15 dalam program sustainable development goals dari PBB. Hal ini dilakukan dengan mengelola hutan secara berkelanjutan untuk menjaga biodiversitas atau keanekaragaman hayati.
16. Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Kuat
Mendukung masyarakat yang damai dan inklusif untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses terhadap keadilan bagi semua dan membangun institusi-institusi yang efektif, akuntabel dan inklusif di semua level.
17. Kemitraan untuk Mencapai Tujuan
Menciptakan kehidupan yang lebih baik tentu membutuhkan andil dari semua pihak.Partnership for the goals adalah upaya untuk menyatukan berbagai pihak untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan.

+ 1. Desa Tanggap budaya

> Pandangan kritis
Semua pembangunan desa di Indonesia secara kolektif jadi cuma bertumpu pada satu ukuran dan satu acuan skor, dari satu instrumen yang sama, yakni SDGs Desa. Tidak fleksibel. Dari sekitar 220 indikator, cuma sekitar 10 indikator yang benar-benar mengacu untuk memberi dukungan pemberdayaan dan kemandirian bagi si desa tersebut. Di indikator +1, Tanggap Budaya, indikatornya cuma sedikit. Kearifan lokal yang melekat pada ekonomi, sosial, budaya intangible mereka bisa terabaikan, kalau narasi yang difokuskan sejauh ini hanya sebatas kearifan lokal yang bergerak pada tradisi kesenian misalnya.

Jadi, karena tujuan dari SDG's itu bagus dan mulia, apakah SDG's ini bagus?
Karena datangnya dari luar, tujuannya sangat mengglobal, tapi masih dianggap kaku dalam beberapa indikatornya, terutama dalam memposisikan pas gak sih ini dengan realitas yang dimiliki desa itu sendiri. Efeknya bisa kayak domino jatuh. SDG's yang tidak tepat sasaran, ujung-ujungnya bisa menimbulkan kesenjangan sosial. Bukan berarti untuk menjadi desa yang maju itu dengan harus mengorbankan esensi dan substansi kehidupan desa, dan bukan berarti setiap desa harus di industrialisasi. Setiap desa punya nilai potensi dan sumberdaya keunikannya sendiri.

Jadi sekarang, yang terpenting adalah bagaimana cara kita menyeimbangkan dan beradaptasi dengan SDG's nya, sebab SDG's merupakan bentuk kesepakatan global. Bukan berarti SDGs tidak bagus, tapi ingat kita hidup berdampingan dengan masyarakat global. Ketika SDGs adalah bentuk kesepakatan global, sebaiknya langkah bagus yang perlu diambil adalah b e r a d a p t a s i sebaik mungkin.

Sebagai sosiolog, harus kritis dan peka dengan apa potensi serta sumberdaya yang dimiliki oleh desa. Kalau sudah punya itu, maka selanjutnya adalah mengidentifikasi apa masalah sampai daya dukung yang bisa mengembangkan dan memberdayakan desa. Logika dasar persos deh.