Notes

EPILEPSI
@ipxxseity (B2102)

PENGERTIAN

Penyakit epilepsi atau ayan adalah suatu kondisi dimana seseorang mengalami kejang secara berulang. Pada kasus epilepsi, kejang terjadi ketika impuls listrik dalam sel saraf dihasilkan secara berlebihan sehingga menyebabkan perilaku atau gerakan tubuh yang tidak terkendali. Penyakit epilepsi sendiri dibagi menjadi dua, yaitu idiopatik dan simptomatik.

Epilepsi idiopatik atau epilepsi primer merupakan jenis epilepsi yang tidak diketahui penyebabnya, meski ada yang bilang bahwa epilepsi idiopatik diturunkan dalam keluarga. Berbeda dengan epilepsi idiopatik, epilepsi simptomatik merupakan epilepsi yang penyebabnya bisa diketahui.

GEJALA

Kejang berulang merupakan gejala utama epilepsi, namun karakteristik kejang akan bervariasi dan bergantung pada bagian otak yang terganggu pertama kali dan seberapa jauh gangguan otak tersebut terjadi. Gejala epilepsi dibagi menjadi dua yaitu parsial dan umum.

Gejala Kejang Parsial:
- Anggota tubuh yang menyentak
- Timbul sensasi kesemutan
- Pusing
- Terlihat kilatan cahaya
- Perubahan emosi

Gejala Kejang Umum:
- Mata yang terbuka saat kejang
- Kejang tonik. Tubuh menjadi kaku selama beberapa detik. Otot-otot pada bagian gerak tubuh berkedut-kedut.
- Kejang atonik. Tubuh menjadi rileks sehingga penderita dapat jatuh tanpa terkendali.
- Kejang klonik. Gerakan menyentak yang menyerang otot leher, wajah, lengan.
- Berteriak saat kejang.
- Mengompol.
- Kesulitan bernapas.

PENYEBAB

Penyebab epilepsi simptomatik di antaranya adalah:
- Cedera parah di kepala
- Tumor otak
- Penyakit serebrovaskuler (ex: stroke)
- Pertumbuhan beberapa bagian otak tidak berjalan dengan baik
- Kekurangan oksigen ketika dilahirkan
- Kadar gula darah atau natrium yang tidak normal
- Kecanduan minuman keras
- Penyalahgunaan obat-obatan

PENGOBATAN

Sebagian besar kasus epilepsi tidak bisa disembuhkan. Meskipun begitu, penderita dapat mengonsumsi obat-obatan guna mencegah terjadinya kejang. Banyak penderita epilepsi yang mengalami penurunan frekuensi kejang atau bahkan tidak mengalami kejang sama sekali setelah bertahun-tahun karena konsumsi obat-obatan. Obat yang paling umum diresepkan adalah obat antiepilepsi (OAE), antara lain:
- Phenobarbital
- Phenytoin
- Carbamazepine
- Valproate
- Topiramate
- Tiagabine
- Oxcarbazepine
- Levetiracetam
- Lamotrigine
- Gabapentin

Selain menggunakan obat-obatan, penderita epilepsi juga bisa menjadikan terapi bedah otak sebagai alternative. Bedah ini dilakukan untuk mengangkat bagian otak yang menghasilkan kejang.

Kemudian diet ketogenic. Diet ini merupakan diet yang tinggi akan lemak tetapi rendah karbohidrat dan protein. Hal ini dapat mengurangi frekuenso kejang dengan mengubah komposisi senyawa dalam otak, tetapi diet ini tidak dianjurkan untuk orang dewasa yang memiliki penyakit diabetes dan kardiovaskular.